Senin, 24 November 2014

Artikel Warehouse Management System

Warehouse Management System atau yang sering disingkat WMS merupakan bagian dari Suply Chain (rantai pasok) yang mengontrol beberapa proses di dalamnya seperti pengiriman (shipping), penerimaan (receiving), penyimpanan (putaway), pengeluaran (dispatching), stock opname, pergerakan (move), pengambilan (picking) dan pelaporan (reporting). Konsep yang digunakan dalam WMS terdapat 3 macam, yaitu :
  1. FIFO (first-in-first-out), barang yang pertama kali masuk ke gudang harus pertama kali keluar
  2. LIFO (last-in-first-out), barang yang terakhir masuk ke gudang harus pertama kali keluar
  3. FEFO (first-expired-first-out), dalam hal ini barang yang expired atau kadaluarsa harus pertama kali dikeluarkan
Manfaat menggunakan WMS antara lain :
  1. Speed up handling process, mempercepat lead-time process secara terkomputerisasi
  2. Ensure accurate  inventory data, mengetahui transaksi inventori dan jumlah stok dengan lebih cepat dan akurat (real-time)
  3. Optimize warehouse layout and space utilization, mengatur lokasi penyimpanan barang dengan optimal
  4. FIFO and FEFO implementation, alur distribusi barang dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan konsep FIFO dan FEFO
  5. Automated data collection, pengumpulan data dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan barcode scanner dan radio frequency portable data terminal (PDT)
  6. Cycle counting, menghitung waktu lead-time
Berikut mindmap untuk menjelaskan WMS :
















Sumber :
PDF
Web

Rabu, 24 September 2014

Resume Warehouse

Warehouse merupakan tempat di mana barang mentah (raw material) atau barang jadi (finish good) disimpan yang akan diproduksi dan akan didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.

Stok barang yang disimpan merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan manufaktur dalam meningkatkan usahanya. Oleh karena itu stok barang yang akan dipindahkan dibagi menjadi 3 lokasi, yaitu :
  1. Physical Stock Location, tempat yang dapat dilihat secara fisik untuk menyimpan barang / stok
  2. Partner Location, perpindahan stok dilakukan oleh supplier ke warehouse dan kemudian akan diberikan kepada customer
  3. Virtual Location, sering digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mencatat barang yang akan diproses dari barang mentah ke barang jadi

Stock Management, merupakan cara untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pesanan customer untuk menjaga persediaan barang agar selalu terkontrol. Model bisnis Stock Management dalam perusahaan manufaktur ada 3 yang paling sering digunakan, yaitu :
  1. JIT (Just-in-Time Inventory)
  2. VMI (Vendor Managed Inventory)
  3.  CMI (Customer Managed Inventory)
Contoh Stock Management

Metode dalam Stock Management ada 2, yaitu : 
  1. Make to stock, metode untuk pengadaan barang guna permintaan dalam jangka waktu panjang
  2. Make to order, metode untuk pengadaan barang ketika adanya permintaan

Dalam konsep Stock Management, perpindahaan stok terjadi dengan proses :
  1. Penerimaan stok dari supplier
  2. Pengiriman stok ke customer
  3. Pemrosesan inventori untuk bahan yang hilang
  4. Manufaktur
Double entry stock management merupakan metode pencatatan stok yang menggunakan metode pencatatan debit kredit. Hal ini dilakukan untuk lebih mempermudah pengontrolan inventori serta dapat terintegrasi dengan bagian keuangan sehingga pergerakan stok dapat tergambarkan dengan jelas.

 
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Stock_management
http://id.wikipedia.org/wiki/Pergudangan